Air merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh makhluk hidup untuk dapat bertahan hidup dan berkembang. Tanpa air, kehidupan di dunia ini tidak akan ada, karena segala sesuatu membutuhkan air. Hewan tidak akan dapat bertahan hidup kalau tidak minum demikian pula dengan tanaman yang merupakan makanan utama hewan tidak akan tumbuh tanpa adanya air. Manusia adalah faktor utama yang menggunakan air hampir diseluruh aktivitas yang dilakukannya, seperti untuk keperluan makan, minum, dan pemenuhan kebutuhan hidup lainnya, bahkan hampir 70% tubuh manusia terdiri dari air. Dengan demikian manusia sangat bergantung pada sumber air.
Salah satu syarat air dikatakan berkualitas, adalah mengandung garam-garam mineral dalam jumlah yang tidak berlebihan. Garam-garam mineral dalam air tergantung pada sumber air tersebut berasal.Misalnya kandungan garam-garam mineral pada air tanah tergantung pada lapisan tanah yang dilewati air tersebut. Apabila air melewati lapisan tanah kapur maka air akan menjadi sadah karena mengandung Ca(HCO3)2dan Mg(HCO3)2.
Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai “air sadah”, atau airyang sukar untuk dipakai mencuci. Senyawa kalsium dan magnesium bereaksi dengan sabun membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa dalam air.Karena senyawa-senyawa kalsium dan magnesium relatif sukar larut dalam air, maka senyawa-senyawa itu cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau presipitat yang akhirnya menjadi kerak.
Kesadahan atau hardnees adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air. Penyebabnya air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+ , Mg2+. Air sadah adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. penyebanya air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+ , Mg2+. Atau dapat juga di sebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervariasi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil. Air sadah banyak di jumpai di daerah pegunungan kapur atau di daerah pesisir pantai. Jenis sumber air yang banyak mengandung sadah adalah air tanah khususnya air tanah dalam.
Pengertian kesadahan air adalah kemampuan air mengendapkan sabun, dimana sabun diendapkan oleh ion-ion Ca2+dan Mg2+ (khususnya Ca2+), maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai sifat / karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari ionCa2+dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3.
Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai “air sadah”,atau air yang sukar untuk dipakai mencuci(Atastina. dkk, 2005:1). Air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-ion Ca2+dan Mg2+ akan berikatan dengan sisa asam karboksilat pada sabun dan membentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih.
1.2. Sifat Kesadahan
Terdapat dua sifat kesadahan, yakni sebagai berikut:
a. Kesadahan sementara
Kesadahan sementara merupakan kesadahan yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2) Air yang mengandung ion atau senyawa- senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel (Wikipedia, 2011).
Reaksinya:
Ca(HCO3)2 → dipanaskan → CO2 (gas) + H2O (cair) + CaCO3 (endapan)
Mg(HCO3)2 → dipanaskan → CO2 (gas) + H2O (cair) + MgCO3 (endapan)
b. Kesadahan Tetap
Kesadahan tetap adalah kesadahan yang mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu.
Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda- kapur (terdiri dari larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida) sehingga terbentuk endapan kaslium karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida (padatan/endapan) dalam air.
Reaksinya:
CaCl2 + Na2CO3 → CaCO3 (padatan/endapan) + 2NaCl (larut)
CaSO4 + Na2CO3 → CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)
MgCl2 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)
MgSO4 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4 (larut)
Ketika kesadahan kadarnya adalah lebih besar dibandingkan penjumlahan dari kadar alkali karbonat dan bikarbonat, yang kadar kesadahannya eqivalen dengan total kadar alkali disebut kesadahan karbonat; apabila kadar kesadahan lebih dari ini disebut kesadahan non-karbonat.
Ketika kesadahan kadarnya sama atau kurang dari penjumlahan dari kadar alkali karbonat dan bikarbonat, semua kesadahan adalah kesadahan karbonat dan kesadahan nonkarbonat tidak ada. Kesadahan mungkin terbentang dari nol ke ratusan miligram per liter, bergantung kepada sumber dan perlakuan dimana air telah subjeknya (Wikipedia, 2011).
1.3.Tipe-tipe kesadahan air
a. kesadahan umum (“general hardness” atau GH)
yaitu kesadahan total atau total hardness ini merupakan penjumlahan dari GH dan KH. Kesadahan umum atau “General Hardness” merupakan ukuran yang menunjukkan jumlah ion kalsium (Ca++) dan ion magnesium (Mg++) dalam air. Ion-ion lain sebenarnya ikut pula mempengaruhi nilai GH, akan tetapi pengaruhnya diketahui sangat kecil dan relatif sulit diukur sehingga diabaikan. GH pada umumnya dinyatakan dalam satuan ppm (part per million/ satu persejuta bagian).
b. Kesadahan karbonat (“carbonate hardness” atau KH).
Kesadahan karbonat atau KH merupakan besaran yang menunjukkan kandungan ion bikarbonat
(HCO3-) dan karbonat (CO3–) di dalam air. KH sering disebut sebagai alkalinitas yaitu suatu ekspresi dari kemampuan air untuk mengikat kemasaman (ion-ion yang mampu mengikat H+). Oleh karena itu, dalam sistem air tawar, istilah kesadahan karbonat, pengikat kemasaman, kapasitas pem-bufferan asam, dan alkalinitas sering digunakan untuk menunjukkan hal yang sama. Dalam hubungannya dengan kemampuan air mengikat kemasaman, KH berperan sebagai agen pem-buffer-an yang berfungsi untuk menjaga kestabilan pH.
KH pada umumnya sering dinyatakan sebagai derajat kekerasan dan diekspresikan dalam CaCO3 seperti halnya GH. Kesadahan karbonat dapat diturunkan dengan merebus air yang bersangkutan, atau dengan melalukan air melewati gambut.
Untuk menaikkan kesadahan karbonat dapat dilakukan dengan menambahkan natrium bikarbonat (soda kue), atau kalsium karbonat. Penambahan kalsium karbonat akan menaikan sekaligus baik KH maupun GH dengan proporsi yang sama.
Dalam kaitannya dengan proses biologi, GH lebih penting peranananya dibandingkan dengan KH ataupun kesadahan total. Apabila ikan atau tanaman dikatakan memerlukan air dengan kesadahan tinggi (keras) atau rendah (lunak), hal ini pada dasarnya mengacu kepada GH. Ketidaksesuaian GH akan mempengaruhi transfer hara/gizi dan hasil sekresi melalui membran dan dapat mempengaruhi kesuburan, fungsi organ dalam (seperti ginjal), dan pertumbuhan. Setiap jenis ikan memerlukan kisaran kesadahan (GH) tertentu untuk hidupnya. Pada umumnya, hampir semua jenis ikan dan tanaman dapat beradaptasi dengan kondisi GH lokal.
1.4. PROSES PELUNAKAN AIR SADAH
Proses pelunakan air sadah dikenal sebagai suatu proses yang bertujuan untuk mengurangi kandungan kapur dalam air. Pelunakan air sadah adalah pengurangan ion-ion penyebab utama kesadahan yaitu kalsium dan magnesium sehingga tidak mengganggu lagi. Selain kalsium dan magnesium ion-ion strontium, besi, barium,dan mangan juga berperan sebagai penyebab kesadahan. Pelunakan air bertujuan untuk mencegah pemakaian sabun lebih banyak dan juga berfungsi mencegah terbentuknya kerak pada dinding pipa yang disebabkan oleh endapan kalsium karbonat (CaCO3).
a.Proses pelunakan air melalui pengendapan
Pada proses ini keadaan harus dibuat sedikit jenuh, karena dalam keadaan tidak jenuh terjadi reaksi yang mengakibatkan karat terhadap pipa.Kerak tipis akibat keadaan sedikit jenuh itu justru melindungi dinding dari kontak dengan air yang tidak jenuh (agresif). Ion Mg2+ akan bereaksi dengan OH-n membentuk garam yang terlarut sampai batas kejenuhan dan mengendap sebagai Mg(OH) 2 bila titik kejenuhan dilewati.
Proses pengendapan dapat dipercepat dengan menggunakan tawas. Tawas menurunkan pH larutan dan merubah perbandingan CO2n/HCO3-, sehingga diperlukan tambahan
untuk menetralkan larutan tersebut. Pengendapan air sadah dapat juga dilakukan dengan menggunakan soda (Na2CO3) dan kapur Ca(OH)2, sehingga ion-ion Ca2+
dan Mg2+ dapat diendapkan.
b.Proses pelunakan melalui pertukaran ion
Bahan yang digunakan dalam proses terdiri dari zeolit atau resin sintetik yang dimasukkan kedalam suatu kolom dimana air sadah dialirkan melalui senyawa tersebut.Zeolit adalah senyawa zat kimia alumino-silikat berhidrat dengan kation natrium,kalium dan barium. Salah satu sifat Zeolit adalah mudah melepas kation dan diganti dengan kation lainnya, misal zeolit melepas natrium dan digantikan dengan mengikat kalsium atau magnesium. Sifat ini yang menyebabkan zeolit dimanfaatkan untuk melunakkan air sadah.
Proses pelunakan kesadahan dengan zeolit berlangsung sangat cepat (10-20 menit) dan dengan efisiensi tinggi. Namun demikian proses ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan seperti, tidak dapat dilakukan bersamaan dengan proses lain, air baku tidak boleh keruh, instalasi dan operasi rumit mungkin pula harganya mahal.
c.Proses pemanasan, untuk mengurangi kesadahan sementara
Proses pemanasan hanya untuk menurunkan kesadahan yang sifatnya sementara, dan dapat diterapkan dalam skala rumah, seperti merebus air sampai mendidih dengan reaksi:
Ca(HCO3)2(aq)→ CaCO3(s)+ CO2(l)+H2O(g)
Semakin lama pemanasan setelah air mendidih, dan penyimpanan air yang mendidih dalam thermos, penurunan kesadahan akan semakin besar. Untuk membersihkan kerak/endapan dalam thermos dapat diatasi dengan pemberian/perendaman dengan larutan garam dapur (NaCl) jenuh.
1.5. Keuntungan dan kerugian dari air sadah
a) Keuntungan yang dapat diperoleh dari air sadah sebagai berikut.
* Mempunyai rasa yang lebih baik daripada air lunak.
* Menyediakan kalsium yang diperlukan tubuh, misalnya untuk pembentukan gigi dan tulang.
* Senyawa timbal (dari pipa air) lebih sukar larut dalam air sadah. Timbal merupakan racun bagi tubuh.
b) Kerugian yang ditimbulkan air sadah sebagai berikut.
* Memboroskan sabun
Karena air sadah menggumpalkan sabun membentuk scum, sehingga sabun tidak akan berbuih sebelum ion Ca2+ dan Mg2+ mengendap.
* Scum dapat meninggalkan noda pada pakaian, sehingga pakaian menjadi kusam.
* Menimbulkan batu ketel
Batu ketel adalah sejenis karang yang terbentuk pada dasar ketel. Adanya batu ketel mengakibatkan penghantaran panas dari ketel ke air berkurang, sehingga akan
memboroskan penggunaan bahan bakar. Selain itu, batu ketel dapat menyumbat pipa saluran air panas, misalnyapada radiator.
*Dalam tubuh, kesadahan yang tinggi bisa menghasilkan endapan Ca oksalat yang mengendap pada ginjal/saluran ginjal.
Salah satu syarat air dikatakan berkualitas, adalah mengandung garam-garam mineral dalam jumlah yang tidak berlebihan. Garam-garam mineral dalam air tergantung pada sumber air tersebut berasal.Misalnya kandungan garam-garam mineral pada air tanah tergantung pada lapisan tanah yang dilewati air tersebut. Apabila air melewati lapisan tanah kapur maka air akan menjadi sadah karena mengandung Ca(HCO3)2dan Mg(HCO3)2.
Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai “air sadah”, atau airyang sukar untuk dipakai mencuci. Senyawa kalsium dan magnesium bereaksi dengan sabun membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa dalam air.Karena senyawa-senyawa kalsium dan magnesium relatif sukar larut dalam air, maka senyawa-senyawa itu cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau presipitat yang akhirnya menjadi kerak.
Kesadahan atau hardnees adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air. Penyebabnya air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+ , Mg2+. Air sadah adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. penyebanya air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+ , Mg2+. Atau dapat juga di sebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervariasi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil. Air sadah banyak di jumpai di daerah pegunungan kapur atau di daerah pesisir pantai. Jenis sumber air yang banyak mengandung sadah adalah air tanah khususnya air tanah dalam.
Pengertian kesadahan air adalah kemampuan air mengendapkan sabun, dimana sabun diendapkan oleh ion-ion Ca2+dan Mg2+ (khususnya Ca2+), maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai sifat / karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari ionCa2+dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3.
Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai “air sadah”,atau air yang sukar untuk dipakai mencuci(Atastina. dkk, 2005:1). Air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-ion Ca2+dan Mg2+ akan berikatan dengan sisa asam karboksilat pada sabun dan membentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih.
1.2. Sifat Kesadahan
Terdapat dua sifat kesadahan, yakni sebagai berikut:
a. Kesadahan sementara
Kesadahan sementara merupakan kesadahan yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2) Air yang mengandung ion atau senyawa- senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel (Wikipedia, 2011).
Reaksinya:
Ca(HCO3)2 → dipanaskan → CO2 (gas) + H2O (cair) + CaCO3 (endapan)
Mg(HCO3)2 → dipanaskan → CO2 (gas) + H2O (cair) + MgCO3 (endapan)
b. Kesadahan Tetap
Kesadahan tetap adalah kesadahan yang mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu.
Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda- kapur (terdiri dari larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida) sehingga terbentuk endapan kaslium karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida (padatan/endapan) dalam air.
Reaksinya:
CaCl2 + Na2CO3 → CaCO3 (padatan/endapan) + 2NaCl (larut)
CaSO4 + Na2CO3 → CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)
MgCl2 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)
MgSO4 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4 (larut)
Ketika kesadahan kadarnya adalah lebih besar dibandingkan penjumlahan dari kadar alkali karbonat dan bikarbonat, yang kadar kesadahannya eqivalen dengan total kadar alkali disebut kesadahan karbonat; apabila kadar kesadahan lebih dari ini disebut kesadahan non-karbonat.
Ketika kesadahan kadarnya sama atau kurang dari penjumlahan dari kadar alkali karbonat dan bikarbonat, semua kesadahan adalah kesadahan karbonat dan kesadahan nonkarbonat tidak ada. Kesadahan mungkin terbentang dari nol ke ratusan miligram per liter, bergantung kepada sumber dan perlakuan dimana air telah subjeknya (Wikipedia, 2011).
1.3.Tipe-tipe kesadahan air
a. kesadahan umum (“general hardness” atau GH)
yaitu kesadahan total atau total hardness ini merupakan penjumlahan dari GH dan KH. Kesadahan umum atau “General Hardness” merupakan ukuran yang menunjukkan jumlah ion kalsium (Ca++) dan ion magnesium (Mg++) dalam air. Ion-ion lain sebenarnya ikut pula mempengaruhi nilai GH, akan tetapi pengaruhnya diketahui sangat kecil dan relatif sulit diukur sehingga diabaikan. GH pada umumnya dinyatakan dalam satuan ppm (part per million/ satu persejuta bagian).
b. Kesadahan karbonat (“carbonate hardness” atau KH).
Kesadahan karbonat atau KH merupakan besaran yang menunjukkan kandungan ion bikarbonat
(HCO3-) dan karbonat (CO3–) di dalam air. KH sering disebut sebagai alkalinitas yaitu suatu ekspresi dari kemampuan air untuk mengikat kemasaman (ion-ion yang mampu mengikat H+). Oleh karena itu, dalam sistem air tawar, istilah kesadahan karbonat, pengikat kemasaman, kapasitas pem-bufferan asam, dan alkalinitas sering digunakan untuk menunjukkan hal yang sama. Dalam hubungannya dengan kemampuan air mengikat kemasaman, KH berperan sebagai agen pem-buffer-an yang berfungsi untuk menjaga kestabilan pH.
KH pada umumnya sering dinyatakan sebagai derajat kekerasan dan diekspresikan dalam CaCO3 seperti halnya GH. Kesadahan karbonat dapat diturunkan dengan merebus air yang bersangkutan, atau dengan melalukan air melewati gambut.
Untuk menaikkan kesadahan karbonat dapat dilakukan dengan menambahkan natrium bikarbonat (soda kue), atau kalsium karbonat. Penambahan kalsium karbonat akan menaikan sekaligus baik KH maupun GH dengan proporsi yang sama.
Dalam kaitannya dengan proses biologi, GH lebih penting peranananya dibandingkan dengan KH ataupun kesadahan total. Apabila ikan atau tanaman dikatakan memerlukan air dengan kesadahan tinggi (keras) atau rendah (lunak), hal ini pada dasarnya mengacu kepada GH. Ketidaksesuaian GH akan mempengaruhi transfer hara/gizi dan hasil sekresi melalui membran dan dapat mempengaruhi kesuburan, fungsi organ dalam (seperti ginjal), dan pertumbuhan. Setiap jenis ikan memerlukan kisaran kesadahan (GH) tertentu untuk hidupnya. Pada umumnya, hampir semua jenis ikan dan tanaman dapat beradaptasi dengan kondisi GH lokal.
1.4. PROSES PELUNAKAN AIR SADAH
Proses pelunakan air sadah dikenal sebagai suatu proses yang bertujuan untuk mengurangi kandungan kapur dalam air. Pelunakan air sadah adalah pengurangan ion-ion penyebab utama kesadahan yaitu kalsium dan magnesium sehingga tidak mengganggu lagi. Selain kalsium dan magnesium ion-ion strontium, besi, barium,dan mangan juga berperan sebagai penyebab kesadahan. Pelunakan air bertujuan untuk mencegah pemakaian sabun lebih banyak dan juga berfungsi mencegah terbentuknya kerak pada dinding pipa yang disebabkan oleh endapan kalsium karbonat (CaCO3).
a.Proses pelunakan air melalui pengendapan
Pada proses ini keadaan harus dibuat sedikit jenuh, karena dalam keadaan tidak jenuh terjadi reaksi yang mengakibatkan karat terhadap pipa.Kerak tipis akibat keadaan sedikit jenuh itu justru melindungi dinding dari kontak dengan air yang tidak jenuh (agresif). Ion Mg2+ akan bereaksi dengan OH-n membentuk garam yang terlarut sampai batas kejenuhan dan mengendap sebagai Mg(OH) 2 bila titik kejenuhan dilewati.
Proses pengendapan dapat dipercepat dengan menggunakan tawas. Tawas menurunkan pH larutan dan merubah perbandingan CO2n/HCO3-, sehingga diperlukan tambahan
untuk menetralkan larutan tersebut. Pengendapan air sadah dapat juga dilakukan dengan menggunakan soda (Na2CO3) dan kapur Ca(OH)2, sehingga ion-ion Ca2+
dan Mg2+ dapat diendapkan.
b.Proses pelunakan melalui pertukaran ion
Bahan yang digunakan dalam proses terdiri dari zeolit atau resin sintetik yang dimasukkan kedalam suatu kolom dimana air sadah dialirkan melalui senyawa tersebut.Zeolit adalah senyawa zat kimia alumino-silikat berhidrat dengan kation natrium,kalium dan barium. Salah satu sifat Zeolit adalah mudah melepas kation dan diganti dengan kation lainnya, misal zeolit melepas natrium dan digantikan dengan mengikat kalsium atau magnesium. Sifat ini yang menyebabkan zeolit dimanfaatkan untuk melunakkan air sadah.
Proses pelunakan kesadahan dengan zeolit berlangsung sangat cepat (10-20 menit) dan dengan efisiensi tinggi. Namun demikian proses ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan seperti, tidak dapat dilakukan bersamaan dengan proses lain, air baku tidak boleh keruh, instalasi dan operasi rumit mungkin pula harganya mahal.
c.Proses pemanasan, untuk mengurangi kesadahan sementara
Proses pemanasan hanya untuk menurunkan kesadahan yang sifatnya sementara, dan dapat diterapkan dalam skala rumah, seperti merebus air sampai mendidih dengan reaksi:
Ca(HCO3)2(aq)→ CaCO3(s)+ CO2(l)+H2O(g)
Semakin lama pemanasan setelah air mendidih, dan penyimpanan air yang mendidih dalam thermos, penurunan kesadahan akan semakin besar. Untuk membersihkan kerak/endapan dalam thermos dapat diatasi dengan pemberian/perendaman dengan larutan garam dapur (NaCl) jenuh.
1.5. Keuntungan dan kerugian dari air sadah
a) Keuntungan yang dapat diperoleh dari air sadah sebagai berikut.
* Mempunyai rasa yang lebih baik daripada air lunak.
* Menyediakan kalsium yang diperlukan tubuh, misalnya untuk pembentukan gigi dan tulang.
* Senyawa timbal (dari pipa air) lebih sukar larut dalam air sadah. Timbal merupakan racun bagi tubuh.
b) Kerugian yang ditimbulkan air sadah sebagai berikut.
* Memboroskan sabun
Karena air sadah menggumpalkan sabun membentuk scum, sehingga sabun tidak akan berbuih sebelum ion Ca2+ dan Mg2+ mengendap.
* Scum dapat meninggalkan noda pada pakaian, sehingga pakaian menjadi kusam.
* Menimbulkan batu ketel
Batu ketel adalah sejenis karang yang terbentuk pada dasar ketel. Adanya batu ketel mengakibatkan penghantaran panas dari ketel ke air berkurang, sehingga akan
memboroskan penggunaan bahan bakar. Selain itu, batu ketel dapat menyumbat pipa saluran air panas, misalnyapada radiator.
*Dalam tubuh, kesadahan yang tinggi bisa menghasilkan endapan Ca oksalat yang mengendap pada ginjal/saluran ginjal.
0 Comments