I Wayan Mardhawa Santa (Pendidikan Kimia/FKIP Unram)
Reaksi dan Mekanisme Reaksi Substitusi Pada Senyawa Aromatik
Reaksi dan Mekanisme Reaksi Substitusi Pada Senyawa Aromatik
1. Reaksi
Substitusi Pada Senyawa Aromatik
Reaksi yang paling umum terjadi pada senyawa
aromatik adalah substitusi atom atau gugus lain terhadap hydrogen pada cincin (Hart,1990:98).
Benzena dan
sistem aromatik lainnya adalah
pusat kerapatan elektron tinggi dan mudah diserang
oleh spesies yang positif (elektrofil), dan umumnya bukan
oleh yang negatif (nukleofil)
(Griffin1969:133).
2.
Mekanisme
Reaksi Substitusi Aromatik Elektrofilik
Dalam reaksi monosubstitusi, digunaan asam lewis sebagai
katalis. Asam lewis bereaksi dengan ragensia (seperti X2 atau HNO3)
untuk menghasilkan suatu elektrofil, yang merupakan zat pensubstitusi yang
sebenarnya (Fessenden.1982:467). Serangan awal pada benzena dilakukan oleh
pereaksi elektrofilik. Contohnya adalah klorinasi, tanpa katalis, reaksi
benzena dengan klor sangat lambat, tetapi sngat cepat jika ada bantuan katalis.
Katalis bertindak sebagai asam lewis dan mengubah klor dari elektrofil lemah
menjadi elektofil kuat dengan mempolarkan ikatan Cl-Cl dan menjadikan ion
kloronium positif (Hart:1990:99)
Tahap
pertama elektrofil beradisi pada cincin aromatik dengan menggunakan dua
electron
dari awan
aromatic
dan membentuk sebuah ikatan sigma dengan salah satu atom karbon cincin, dan
menghasilkan suatu macam karbokation yang terstabilkan oleh resonansi yang
disebut suatu ion benzenonium. Ion yang terbentuk pada tahap ini merupakan
tahap antara.
Tahap kedua, ion benzenonium
bereaksi lebih lanjut, dalam hal ini sebuah hydrogen dibuang dari dalam zat
antara (misalnya ditarik oleh ion yang sebelumnya berikatan dengan E+)
untuk menghasilkan produk substitusi. Dalam berbagai macam reaksi substitusi aromatik
elektrofilik ternyata mekanismenya hanyalah sekedar variasi mekanisme umum ini.
Berikut ini adalah beberapa reaksi umum substitusi aromatic elektrofilik :
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, R.J, J.S. Fessenden. 1986.
Kimia Organik Edisi 3. Jakarta: Erlangga.
Hart, H. 1990. Kimia Organik: Suatu Kuliah Singkat.
Jakarta: Erlangga.
Griffin, JR. Rodger W.
1969. Modern Organic Chemistry. Tokyo
: McGraw-Hill Inc
Pertanyaan
1. Soal
analisis (C4)
Mengapa alkilasi Friedel-Craft tidak dapat
diterapkan pada cincin aromatik yang telah mempunyai gugus-gugus asam nitro
atau asam sulfonat ?
Jawab : Karena gugus-gugus ini membentuk
kompleks dengan katalis aluminium klorida yang menyebabkan tidak aktifnya
katalis
2.
Soal evaluasi (C5)
Biasanya,
suatu senyawa yang memiliki ikatan rangkap mudah mengalami reaksi adisi,tetapi
pada benzene malah sebaliknya, ternyata benzena sukar mengalami reaksi adisi
dan justru lebih mudah mengalami reaksi substitusi. Mengapa demikian ?
Jawab :
Suatu senyawa yang memiliki ikatan rangkap biasanya mudah mengalami reaksi
adisi. Akan tetapi, berdasarkan percobaan di laboratorium, ternyata benzene
sukar mengalami reaksi adisi dan justru lebih mudah mengalami reaksi
substitusi. Hal ini karena reaksi adisi akan mengakibatkan hilangnya
delokalisasi yang membuat hilangnya stabilitas benzene. Jika benzene mengalami
reaksi adisi maka sebagian dari electron yang terdelokalisasi harus berikatan
dengan atom atau grup yang baru. Sehingga delokalisasi akan terputus.
Sebaliknya, delokalisasi akan bisa tetap dipertahankan jika atom hydrogen
digantikan dengan sesuatu yang lain (reaksi substitusi).
3.
Soal
Sintesis (C6)
Tidak
seperti reaksi substitusi elektrofilik benzena yang lain , ion benzenonium
antara dalam sulfonasi dapat kembali ke benzena atau terus ke asam benzena
sulfonat dengan hampir sama mudahnya, juga laju-laju reaksi tahap 1 dan 2
saling berdekatan besarnya daripada untuk reaksi substitusi elktrofilik yang
lain. Berdasarkan data diatas apakah sifat yang dimiliki reaksi sulfonasi ??
Jawab : ion benzenonium antara dalam sulfonasi dapat
kembali ke benzena atau terus ke asam benzena sulfonat dengan hampir sama
mudahnya berarti reaksi sulfonasi bersifat mudah balik dan juga laju-laju
reaksi tahap 1 dan 2 saling berdekatan besarnya brarti reaksi sulfonasi menunjukkan
efek isotop kinetik yang sedang.
0 Comments