KIMIA
ANORGANIK II
PERAK (Ag)
DISUSUN
OLEH:
NONI MULIANA LISTIAWATI (E1M013037)
RIRIN (E1M013043)
M. NAJAMUDIN (E1M013027)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2015
PERAK (Ag)
Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya
berasal dari bahasa Latin Argentum. Sebuah logam
transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas
listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral
dan dalam bentuk bebas. Logam ini digunakan dalam koin, perhiasan,
peralatan meja, dan fotografi.
Perak termasuk logam mulia seperti emas.
Perak termasuk logam mulia karena tidak mengalami proses
korosif, namun perak bisa mengalami proses oksidasi. Proses oksidasi pada perak
mengakibatkan lapisan kehitaman pada permukaan perak yang biasa disebut
"tarnish". Namun proses oksidasi ini tidak mengakibatkan kerusakan
pada unsur tersebut, beda hal-nya dengan proses korosi pada logam besi (Fe).
A.
KELIMPAHAN DI ALAM
Perak merupakan salah satu logam transisi yang
berwarna putih mengkilat dan mudah menghantarkan arus listrik maupun panas. Setelah
emas, perak merupakan logam yang paling mudah dibentuk dan ditempa di antara
semua logam.
Perak telah
dikenal sejak jaman purba kala. Beberapa tempat buangan mineral di Asia Minor
dan di pulau-pulau di Laut Aegean mengindikasikan bahwa manusia telah belajar
memisahkan perak dari timah sejak 3000 SM.
Di alam, perak terdapat dalam bentuk unsur-unsur
bebas yang banyak terdapat dalam lapisan-lapisan batuan dan terdapat
bersama-sama dengan logam-logam lain, misalnya bijih-bijih timah, timbal-timah,
tembaga, emas dan perunggu-nikel. Selain itu juga terdapat dalam bentuk
persenyawaan dengan unsur-unsur lain mineral dan bijih logam seperti light ruby
silver (Ag3AsS3), dark ruby silver (Ag3SbS3), horn silver (AgCl) dan brittle silver. Beberapa
mineral perak yang penting antara lain cerargyrite, pyrargyrite, sylvanite dan
argentite.
Dalam industri, perak dapat dibuat melalui proses
metalurgi bijih perak atau dalam campurannya dengan bijih logam lain. Di dunia
belahan barat, Meksiko, Kanada, Peru dan Amerika Serikat merupakan
negara-negara penghasil perak.
B. SIFAT-SIFAT
1. Sifat Kimia
a.
Sangat stabil di udara murni dan air sehingga tidak
bereaksi dengan udara dan air pada suhu normal.
b.
Kurang reaktif daripada tembaga, kecuali terhadap ozon,
sulfur dan hydrogen sulfide, yang secara cepat menghitamkan permukaan perak.
c.
Tidak dapat
larut dalam larutan asam encer, tetapi dapat larut dalam asam nitrat dan asam
sulfat pekat.
d.
Perak dan
semua senyawa perak dapat larut dalam sianida logam alkali sebagai ion Ag(CN)2- dalam
udara bebas, yang kemudian perak dibebaskan dengan menambahkan seng atau
aluminium sebagai reduktor.
e.
Dapat
mengendapkan anion karena kebanyakan anion membentuk garam perak yang tidak
larut. Contohnya penambahan OH- terhadap Ag+ akan
mengendapkan perak (I) oksida. 2Ag+ (aq) + 2 OH- (aq)
à Ag2O (s) + H2O
2. Sifat Fisik
Nomor atom
|
47
|
Konfigurasi
electron
|
[Kr] 4d10
5s1
|
Massa atom relative
|
107,8682 sma
|
Jari-jari atom
|
1,75 Ã…
|
Titik didih
|
2436 K
|
Titik lebur
|
1235,08 K
|
Volume atom
|
10,30 cm3
mol-1
|
Massa jenis
|
10,50 gram cm-3
|
Elektronegatifitas
|
1,93
|
Potensial
ionisasi
|
7,576 volt
|
Konduktivitas
listrik
|
62,9 x 106 ohm-1
cm-1
|
Konduktivitas kalor
|
429 W m-1
K-1
|
Entalpi
pembentukan
|
11,30 kJ mol-1
|
Entalpi
penguapan
|
250,63 kJ mol-1
|
Kapasitas
kalor
|
0,235 J g-1
K-1
|
Energi ionisasi: ke-1
ke-2
ke-3
|
731,0 kJ mol-1
2070 kJ mol-1
3361mol-1
|
C. PEMBUATAN
Ekstraksi perak biasanya dilakukan dengan melarutkan bijih
perak dalam CN-, diikuti dengan pemindahan perak.
Ag2S (s)
+ 4 CN- (aq) Ã 2 [Ag(CN)2]-
(aq) + S2- (aq)
Ag2S
sangat tidak larut dan untuk menekan kebalikan dari reaksi di atas, maka udara dihembuskan
ke dalam campuran untuk mengoksidasi S2- menjadi SO42-.
Perak juga didapat sebagai hasil samping
penyulingan logam lain. Perak terdapat pada lumpur anode yang dihasilkan pada
pengilangan elektrolitik Cu ,dan Ag diperoleh pada proses Parkes.
Pengolahan bijih perak juga dapat dilakukan dengan
hidrometalurgi, yaitu pemisahan logam dari campurannya dengan melarutkan pada
air sebagai senyawa kompleks kemudian mengendapkannya sebagai unsur bebas
dengan suatu reduktor.
Dengan adanya udara, perak dan semua senyawa perak
dapat larut dalam sianida logam alkali sebagai ion Ag(CN)2- :
disianoargetat (I).
Contoh:
AgCl (s) + 2 CN- (aq) Ã Ag(CN)2- (aq)
+ Cl- (aq)
4Ag (s) + 8 CN- (aq) + O2 (g) + 2 H2O (l)
à 4 Ag(CN)2- (aq)
+ 4 OH- (aq)
Perak kemudian dibebaskan dengan menambahkan seng
atau aluminium sebagai reduktor.
2 Ag(CN)2-
(aq) + Zn (s) Ã 2 Ag (s) +
Zn(CN)4- (aq)
D.
PERSENYAWAAN
1.
Perak Oksida (Ag2O)
Merupakan suatu senyawa yang tidak stabil
dan terurai menjadi Ag dan O2 pada pemanasan lambat.
Ag2O Ã 4 Ag + O2
2. Perak Halida (AgF,
AgCl, AgBr dan AgI)
Hanya AgF yang dapat
larut dalam H2O. AgCl tidak dapat larut dalam H2O tapi
larut dalam larutan NH4OH, Na2S2O3
dan KCN. AgBr sebagian larut sedangkan AgI sangat larut dalam NH4OH.
Kecuali AgF, semua halida perak peka terhadap cahaya.
AgCl + 2 NH4OH Ã [Ag(NH3)2]Cl + 2 H2O
Diamin perak (I) klorida
AgCl + 2 KCN Ã K[Ag(CN)2] + KCl
Pot.Dicyano argentate (I)
AgCl + 2 Na2S2O3
à Na3[Ag(S2O3)2]
+ NaCl
Sod. Dithiosulphato argentate (I)
3. Perak Nitrat (AgNO3)
Perak nitrat (AgNO3)
disebut lunar caustic yang pada pemanasan di atas 485 K terurai menjadi perak
nitrit tetapi pada pemanasan terhadap api merah memberikan perak diatas 485 K.
2 AgNO 3
à 2 AgNO2 + O2
2 AgNO3
à 2 Ag + 2 NO2 + O2
Ketika direaksikan
dengan alkali, AgNO3 membentuk oksida perak yang dalam hal dari NH 4OH
larut untuk membentuk ion kompleks.
2 AgNO3 + 2 NaOH Ã Ag2O + 2 NaNO3 + H2O
2 AgNO3 + 2 NH4OH Ã Ag2O + 2 NH4NO3
+ H2O
Ag2O + 4 NH4OH Ã 2 [Ag(NH3)2]OH + 3 H2O
perak
diamin hidroksida
AgNO 3 bereaksi dengan Iodium
dengan dua cara
6 AgNO3 (berlebih) +
3 I2 + 3 H2O Ã AgIO3 + 5 AgI + 6 HNO3
5 AgNO3 + 3 I2 (berlebih)
+ 3 H2O Ã HIO3 + 5 AgI + 5 HNO3
Dalam kontak
dengan bahan organik (kulit, kain, kertas dll) AgNO3 direduksi
menjadi logam perak (hitam)
2AgNO3 + H2O
à 2 Ag + 2 HNO3 + O
Oksigen mengoksidasi bahan organik dan AgNO3 memberikan warna yang berbeda dengan berbagai anion.
Karena itu, AgNO3 digunakan dalam penyusunan tinta dan pewarna rambut.
4.
Bereaksi dengan
udara yang mengandung
H2S
4Ag +2H2S + O2 → 2H2O
+ 2Ag2S
5.
Bereaksi dengan belerang
2Ag +
S → Ag2S
6.
Bereaksi dengan
beberapa asam
·
2Ag + H2SO4
(p) → Ag2SO4 + SO2 + 2H2O
·
3Ag +
4HNO3 (e) → 3AgNO3 + 2H2O + 2NO
·
Ag +
2HNO3 (p) → AgNO3 + H2O + NO2
·
2Ag +
2HCl → 2AgCl + H2 + 171 Kkal
7.
Bereaksi dengan Alkali Sianida
4Ag + 8NaCN + 2H2O + O2 →
4Na [Ag(CN)2] + 4NaOH
E.
KEGUNAAN
1.
Dibuat untuk membuat perhiasan, aksesoris, uang
logam (koin) dan ornamen-ornamen.
2.
Digunakan
sebagai pelapis kaca pada cermin.
3.
Digunakan
sebagai bahan pembuatan komponen-komponen elektronika dan rangkaian listrik.
4.
Koloid
perak dan larutan perak nitrat (AgNO3) encer digunakan sebagai campuran bahan obat
antiseptik dan pembunuh bakteri.
5.
Argyrol
(senyawa perak-protein) digunakan sebagai antiseptik lokal pada mata, telinga,
hidung dan tenggorokan.
6.
Garam-garam
halida perak, perak bromida, perak klorida dan perak iodida digunakan untuk
mengemulsi pelat fotografi, film dan kertas foto.
2AgX + cahaya à 2 Ag (s) + X2
(X = Br atau I)
Endapan perak menghitamkan film sehingga menghasilkan film negatif
7.
Perak
nitrat atau lunar caustik, yang merupakan senyawa perak yang penting banyak
digunakan di bidang fotografi.
8.
Garam-garam
perak dalam larutannya dengan natrium tiosulfat digunakan pada proses fotografi.
9.
Ag2S
digunakan untuk memisahkan ion perak dari ion positif lainnya.
10.
Digunakan
sebagai campuran logam pengganti gigi, solder, kotak listrik, dan baterai
perak-timah dan perak-cadmium.
11.
Cat
perak digunakan untuk membuat sirkuit cetak.
12.
Silver
fulminate, bahan peledak yang kuat, kadang-kadang terbentuk saat pembentukan
perak.
13.
Perak
iodida (AgI) (cloud seeding) digunakan untuk membuat hujan buatan.
14.
Digunakan
sebagai bahan kimia yang dapat mengendapkan anion karena kebanyakan anion
membentuk garam perak yang tidak larut
Mau buat Toko Online Sendiri ? Klik Disini
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2008. Perak. Diakses pada tanggal 25
Maret 2015 di www.chem-is-try.org/tabel_periodik/perak/.
Anonim.
2013. Sifat Fisika dan Kimia Unsur Ag,
Cu, Au. Di akses pada tanggal 25 Maret 2015 di http://kanwar03oke.blogspot.com/2013/05/sifat-fisika-dan-kimia-unsur-cu-ag-au.html.
Anonim.
2015. Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari.
Di akses pada tanggal 25 Maret 2015 di www.scribd.com/doc/7777264/kimia-dalam-kehidupan-sehari-hari.
Cotton, F. Albert dan Geoffrey Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Sugiyarto, Kristian H. 2003. Kimia Anorganik II
.Jurusan Kimia FMIPA UNY : Yogyakarta.
Sunardi. 2006.
116 Unsur Kimia Deskripsi dan
Pemanfaatannya. Bandung: Yrama Widya.
0 Comments